KKOOMMBBEET
Anda penasaran dengan apa yang ada disini ??? Register aja...
KKOOMMBBEET
Anda penasaran dengan apa yang ada disini ??? Register aja...
KKOOMMBBEET
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

KKOOMMBBEET

untuk para kombeters sejati. . .
 
IndeksWiDesTCoMmuNityGalleryPencarianLatest imagesPendaftaranLoginPerkenalanLove
Bapak-Bapak, ibu-ibu, tante-tante,om-om, abang-abang, adik-adik... tolong register di forum ini yah... dijamin takkan rugi... sekalian ngepost juga yah
Pencarian
 
 

Display results as :
 
Rechercher Advanced Search
Latest topics
» when i looked at u by miley
Andai Bintang Itu .... I_icon_minitimeWed Jan 27, 2010 6:52 pm by Mikael ramos

» H u j a n ..
Andai Bintang Itu .... I_icon_minitimeWed Jan 27, 2010 6:50 pm by Mikael ramos

» Dead of Lover
Andai Bintang Itu .... I_icon_minitimeWed Jan 27, 2010 6:44 pm by Mikael ramos

» eminem _ beautiful
Andai Bintang Itu .... I_icon_minitimeWed Nov 25, 2009 7:19 pm by Mellicha ~ Icha

» the town i loved so well by phil coulter
Andai Bintang Itu .... I_icon_minitimeThu Nov 19, 2009 12:43 pm by Mellicha ~ Icha

» Cute emotions
Andai Bintang Itu .... I_icon_minitimeThu Nov 19, 2009 12:35 pm by Mellicha ~ Icha

» T U A !
Andai Bintang Itu .... I_icon_minitimeWed Nov 18, 2009 5:53 pm by hunee

» Takkan Pergi Lagi ..
Andai Bintang Itu .... I_icon_minitimeWed Nov 18, 2009 5:50 pm by hunee

» Where My Honey ??
Andai Bintang Itu .... I_icon_minitimeWed Nov 18, 2009 5:50 pm by hunee

ChiT.ChAt. x)
Affiliates
free forum

Forum

 

 Andai Bintang Itu ....

Go down 
PengirimMessage
hunee
KOMBETers Berskill
KOMBETers Berskill
hunee


Posts : 56
Points : 275942
Reputation : 0
Join date : 15.10.09
Age : 32
Location : Batam

Karakter
kARAtER: Name

Andai Bintang Itu .... Empty
PostSubyek: Andai Bintang Itu ....   Andai Bintang Itu .... I_icon_minitimeWed Nov 18, 2009 5:44 pm

“Aku udah jadian sama Yanu, Bram”, kata-kata Vena itu membuatku bagai disambar petir. Haruskah aku jujur pada Vena, -sahabat yang selama ini ada di sampingku- bahwa aku tidak ikut bahagia mendengar kabar bahagia darinya. Sesaat aku hanya diam sambil tetap mendengar ia bercerita semua tentang Yanu. Aku seperti sudah kehilangan harapan. Setahun lebih aku berusaha memendam perasaan yang terus terang saja menyiksa batinku.“Aku tidak ikut berbahagia atas berita ini, Ve”, akhirnya kalimat itu muncul begitu saja dari mulutku. Aku berharap Vena akan mengerti perasaanku jika malam ini aku jujur padanya. Tapi, nyatanya yang kulihat hanya linangan air yang meluncur dari kedua matanya. Ia bahkan memintaku mengerti keputusannya menerima Yanu di sisinya. “Bram, kamu satu-satunya sahabat yang paling bisa mengerti aku. Tapi kenapa saat aku ingin mencoba bahagia, kamu tidak berada di sampingku dan mendukung keputusanku”, katanya sambil terisak. Aahh.... andaikan ia tahu maksudku, aku cuma ingin ia bahagia di sampingku. Hanya denganku. Yah...hanya bersamaku. Beberapa hari ini, aku berpikir kenapa tidak mencoba menjadi seperti apa yang Vena inginkan. Akhirnya, aku memutuskan untuk tetap menjadi Brahmantyo yang dulu, seorang sahabat yang selalu ada di sampingnya dan selalu memberikan kebahagiaan bagi sahabatnya. Apapun akan aku lakukan untuk kebahagiaan Vena, walaupun harus mengorbankan kebahagiaanku. Mungkin cuma ini yang bisa aku lakukan untuk saat ini. “Bram, anterin aku beli baju yuk!!!!”, suara manis Vena mengejutkanku yang sedang sibuk mengutak-atik Ninjaku. “Vena...Vena..., apa ga ada waktu lain? Lagian ngapain pake beli baju segala! Bukannya seminggu yang lalu aku nganterin kamu....”, sahutku sedikit berteriak. Belum selesai kalimatku, tangan Vena sudah bergelayut manja di pundakku. “Ayolaaah....., dua hari lagi Yanu mo ngajak aku ke pernikahan sodaranya, aku kan pengen tampil cantik!!!”, jawabnya dengan nada merajuk.Blarrrrrr..... Serasa petir menyambarku di siang bolong!!! Bagaimana tidak, ternyata hubungan Vena dan Yanu sampai sejauh itu. Ingin rasanya aku menolak ajakannya mentah-mentah, tapi aku tidak boleh melakukan itu. Aku ga boleh melukai hatinya...... demi kebahagiannya, aku harus tetap tegar. Dua hari berlalu setelah aku mengantar Vena ke pusat perbelanjaan, berarti dua hari lagi Vena akan bertemu keluarga Yanu dan sepertinya akan banyak terjadi pertemuan-pertemuan selanjutnya. Lalu....... bagaimana dengan aku??? Aku harus mulai menghilang dari kehidupan Vena, walaupun dengan perlahan-lahan. Setelah berpikir lama, akhirnya aku putuskan untuk pulang ke Bogor sementara sampai aku siap mendengar kabar terbaru mengenai hubungan Vena dan Yanu. Rumput hijau di Bogor ternyata tidak bisa menyejukkan hatiku saat ini, di hadapanku hanya bisa kulihat hamparan padang gersang..... segersang hatiku yang menanti kabar dari Vena. Ingin kucoba meraih ponsel yang dari tadi berdering, kutahu itu pasti Vena. Tapi mengapa tangan ini terasa berat untuk menggapainya. Sudah hampir sepuluh kali, “Yang Terdalam” mengalun dari ponsel itu tapi aku belum juga meraihnya sampai Adit datang dan menegurku. “hey, koq malah ngelamun.... hape-mu dari tadi nyanyi tuh...”, suara Adit membuatku tersadar n segera meraih hp itu, kulihat ada sepuluh Missed Call dan lima Received Message. Kubuka satu per satu dan benar.... semua dari Vena. “Dit, kita ke Puncak yuk.... bete nih. Tar malam aku jemput ke rumahmu”, tanpa basa-basi ku ajak Adit pergi malam ini. Adit yang dari tadi cuma bisa diam melihat tingkahku akhirnya hanya menganggukkan kepala untuk meng-iya-kan ajakanku. “Dit, kamu lihat bulan itu...... Kenapa dia tidak tersenyum padaku ya... Biasanya Vena selalu memberikan senyumannya padaku...... Apakah hari ini senyuman itu bukan untukku?” Senyuman Vena seketika berkelebat di otakku, tapi bukan untukku melainkan untuk sosok lain dihadapannya.... dan itu adalah Yanu. Cepat-cepat kubuang jauh bayangan itu dengan memanjat sebatang pohon besar di depanku, aku ingin melihat bintang dari dekat. Barangkali senyum Vena untukku dapat kulihat dari sinar bintang malam ini. Dari atas pohon ternyata bintang terlihat sangat jelas, kupandangi seluruh bintang yang bertabur di langit malam itu. Kucari wajah Vena diantara ribuan bintang itu, sampai di satu titik kulihat dengan jelas Vena tersenyum padaku. Ah... Andai bintang itu.....bisa menggantikan dirimu pasti suasana malam ini akan lebih indah.... tak henti kutatap langit hingga tak terasa mataku terpejam. Aku terlelap dalam bayangan Vena yang memenuhi otakku. “Tititit...ti...tit...”, tiba-tiba hapeku berbunyi dan membangunkanku dari tidur. Kulihat, ternyata sms dari Vena. “Bram, kamu dimana? Kenapa susah sekali kuhubungi? Telpon aku donk...... Please......” Kuberanikan jariku untuk mengambil Nokia-ku yang dari tadi hanya diam membisu, kuputuskan untuk menghubungi Vena.Aku akan jujur padanya tentang perasaanku....hanya sekedar memberitahunya tanpa berharap dia membalas perasaanku. Aku tidak mau merenggut kebahagiaannya dengan Yanu, kebahagiaannya adalah kebahagiaanku juga. Aku akan tetap menjadi Bram...sahabat terbaik untuk Vena. Dan Vena akan selalu menjadi bintang untukku...selalu...
Kembali Ke Atas Go down
 
Andai Bintang Itu ....
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Bintang Gacy

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
KKOOMMBBEET :: SEmuA Yg ADa DisINi :: All About LOVE-
Navigasi: