Waginah baru saja mati malam itu.
Kuburannya masih basah.
Bau anyir membungkus udara.
Semilir angin meniup menerbangkan sisa kelopak bunga kamboja di atas kuburannya.
Sekarang tepat jam 12 malam.
Dan para tetua kuburan berkumpul. Seorang hantu yang nampak dituakan, muncul dari keramaian. "Siapa namamu nak?" katanya. Jari telunjuknya mengarah ke Waginah.
"Saya Waginah, saya mati karena diperkosa dan dibunuh oleh Preman Pasar Kembang." ujar Waginah.
Kenapa kamu sampai diperkosa?
"Mungkin karena saya cantik dan sexy jadi mereka ngiler melihat saya" jawab Waginah.
"Mbah sendiri siapa?" waginah balik nanya.
"panggil saya roy..".
saya tetua disini. Penguasa kuburan ini, dulu saya mantan preman pasar kembang, tewas dikeroyok polisi.
"kapan mati?" tanya waginah.
"8 windu yang lalu ", jawabnya.
"simbah tapi masih oke nih.." kata waginah sambil mengerlingkan sebelah mata.
"Ah ternyata Waginah genit, paantas saja dia mati diperkosa orang" batin Mbah Roy.
"tapi bener looohh. mbah masih oke..." kata waginah lagi.
"mosok iyya tho aku masih oke? lha wong kepalaku bolong gini lhoo.." jawab mbah roy.
Tiba-tiba muncul nafsu dalam tubuh translusen Mbah Roy untuk memperkosa hantu molek itu.
Lalu dia mengajak hantu waginah untuk mengikutinya kesebuah ruangan khusus.
Waginah mau-mau saja, dipikirnya ia akan register ke surga.
namanya juga baru hari pertama jadi hantu. masih polos.
Oh...Waginah yang malang.
Setelah berada didalam kamar, dengan sigap Mbah Roy menarik Waginah kedalam pelukannya.
Waginah tersadar akan yang sedang terjadi, "tidak, saya tidak mau diperkosa lagiii".
Ternyata, memperkosa dalam lingo perhantuan adalah insiasi menghantui manusia. Mbah Roy hanya memasangkan kostum hantu yang cocok buat Waginah.
Waginah didandani seseram mungkin agar dia bisa balas dendam kepada orang yang telah memperkosa dan membunuhnya.
"Tapi tapi tapi!!" Teriak Waginah. "AKu ndak tau siapa yang membunuhku!".
"Aku ada ide, kamu akan aku dandani selayaknya warga sarkem. Kamu hanya perlu menunggu pemerkosa itu, dia pasti sering ke sarkem", lanjut simbah.
"Baiklah mbah" angguk Waginah manja.
"ternyata otak simbah encer, pantas saja simbah menjadi ketua hantu sini..." puji Waginah kepada Mbah Roy.
"eh mbah..klo dibayar itu diperkosa bukan?" tanya waginah ragu2.
"Lihat-lihat bagaimana bayarannya juga" ujar Mbah Roy.
"Emang dibayar berapa ?" Tanya mbah Roy.
"Seehari-semalam hanya dibayaar Lima Puluh Ribu Rupiah Mbah" ujar Waginah.
"wah..itu sih perbudakan..bukan pemerkosaan" jawabnya.
"Akh kamu murahan Waginah." seru mbah Roy lagi.
"Karena itulah saya protes, lalu orang itu menikam aku dengan sebilah pisau yang diambil dari tas bawaannya" timpal Waginah membela diri.
"Lalu pisau tajam itu mendarat tepat di perut saya, darah merah segar bercucuran lalu entahlah ketika saya sadar saya sudah berada disini." kata Waginah lagi.
Tampang Mbah Roy terlihat ngeri mendengarkan cerita itu.
Diapun melirik usus yang terburai keluar dari perut Waginah bekas tikaman Preman itu.
Bekas tusukan itu ternyata tembus sampai ke punggung.
Mbah Roy bergumam .... "Sundel Bolong".
"Jadi bagaimana saya bisa mengenali pemerkosa saya mbah? masak saya harus nunggu dia mbayar dulu" tanyanya.
kamu kenali aja siapa yang bawa tas, atau yang menawar kamu 50 ribu. berdandan begini , kamu layak lah 350 ribu, ujar mbah.
Waginah mengangguk.
Di pasar kembang, gang kucing no. 13.
di depan salon mbak dewi, waginah mangkal.
masih jam 10 malam, sepi.
Dengan sabar dia menunggu sosok lelaki yang telah membunuhnya.
samar-samar dia mengingat ciri-ciri nya...
bertopi. .
Kulit hitam....
Bermata sipit.
hanya itu yang bisa dia ingat..tidak lebih.
Datang pemuda tampan berdandan necis menunggangi Honda Grand menghampiri Waginah.
Dia memang tampan, tapi sayang ..... bukan dia yang aku tunggu.
kulitnya kurang hitam.
dan dia tidak bertopi, apalagi matanya sangat lebar.
Kuacuhkan saja pria itu.
Pria kedua lewat, kali ini kulitnya lebih gelap.
lagi-lagi dia tidak bertopi dan bermata lebar.
Peria ketiga lewat, tetapi...
Kulitnya tidak gelap, matanya pun tak sipit, tapi sungguh gagah dan enak dipandang, aku terdiam bingung.
Pria itu mulai mendekat, berniat menawar.
Waginah bimbang, dia semakin mendekat dan sekarang berada tepat dihadapannya.
"Lagi mens mas!" jawab Waginah kalem.
"Siyall", ketusnya berlalu.
Waginah mendengus sedikit kesal karena harus membiarkan pria tampan itu berlalu.
"Kalo lagi dapet jangan disini, pergi sana yang jauh" keluh lelaki tersebut.
Waginah menyadari kalau ngeles-nya kurang cerdas.
Dipanggilnya pria tadi "Masss.... sini!".
"uhmm..mas berani nawar berapa?" tanya waginah.
Waginah tidak dapat menahan godaan ketampanan hidung belang tadi. Pertahanannya ambrol.
"Gak sudi, kamu lagi dapet ..... Aku takut terkena penyakit" ujar Mas tadi.
"Ngga kok, aku ngga dpet. Tadi boong", katanya.
"kan bisa pake pelindung mas" goda Waginah.
"gak ah..males" pria itu tetap pergi.
"Gratis deh mass!" pinta Waginah.
"itung-itung penglaris" pintanya lagi.
Namun pria itu malah melengos pergi. Waginah kesal dibuatnya.
"Sok ganteng", umpat Waginah.
Tak lama berselang, waginah melihat sosok laki-laki yang sepertinya tidak asing didalam ingatan.
"Dia orangnya!" teriak Waginah keras-keras.
Akhirnya datang juga.
Dibenarkan tata rambutnya, mengeluarkan make-up dia berdandan kembali, tak lupa dia menyemprotkan minyak wangi penambah pemikat.
Minyak nyong-nyong pemikat dari mbah Roy.
"Hai gantenggg...... mau berkencan denganku?" seru Waginah sambil mengerlingkan sebelah matanya nakal.
Dengan pakaiannya yang minim dan sexy, terlihat sepasang bukit kembar itu menyembul segar. Pria itu tergoda.
BErgegas laki-laki itu mempercepat langkahnya mendekati Waginah.
Waginah mesam mesem manja.
Setelah dekat laki-laki tersebut mengkerutkan wajahnya, "sepertinya wanita ini tak asing bagiku...".
"Kita pernah ML sebelumnya?" tanya pria itu.
"Masnya nakal......" ujar Waginah sambil mencubit pinggang laki-laki tertsebut.
"Iya memang mau nakalin kamu" kata pria itu.
"Ih, mas nya bisa aja deh", balas waginah.
Si Mas tersebut rupanya sudah keburu napsu, dia main tubruk saja dengan hantu Waginah.
"Ahhh.. si mas, jangan gitu dong. Malu nih kita masih di jalan,"sergah Waginah.
"Mending kita ke hotel situ aja yuk, semalem cuman 40 ribu lho. Udah dapet sarapan pula", lanjut waginah.
"Dapet sarapan? Apa? Gudeg atau roti apik isi daging?" tanya Si Mas.
"Yah untuk Si Mas, pasti spesial deh pake plus plus," jawab Waginah sambil mengerlingkan mata.
"menu nya ganti2 seh, tapi yang jelas 5 sempurna kok." Ujar waginah sambil melirik dada nya.
Tanpa basa basi, pria tersebut langsung menarik tangan Waginah. Mereka masuk ke hotel yang dimaksud.
"Eit sabar dulu donk mas. Kita perjelas dulu nich itung2an tarif nya", Ujar Waginah menahan langkah pria itu.
"Matamu !!!, ups maaf. Mas jangan kelewatan gitu donk nawarnya", balas waginah sedikit geram setelah pria itu cuman memasang harga 10.000.
"lha piro mbak.. ojo larang larang.. penglaris kie.."lanjut pria itu.
"Saya biasa 350 mas. 3 Jam. Boleh ngga pake pengaman lho. klo mau sampe pagi, beda lagi itungannya".
"walaahh.. lha kok koyo nDePe Supra Pit wae to mbakyu.. wis to pase piro..".
"Wah mase malah ndagel lho. Yowes mas, 300 mangkat wes. Wolak walik tak layani".
"Tapi bokongmu mulus ga?tiwas wolak-walik mengko tibak-e bokongmu kisut?? Rugi aku..".
"mulus mas.. bar tak kosoki watu ijo lho.." jawab waginah simbil mlotroke sabuknya sedikit.
kalo kisut duit kembali?
"cash back mas.. ndang yo ngko selak didukani pak lurah..".
"lho emang pak lurah jualan suprafit...eh maksudku bokong..eh salah lagi maksudku bosmu?".
"Udah ah ... sehari-semalam Lima Puluh Ribu Rupiah saja. Gimana setuju?" ujar pria itu. Mendengar kata ditawar lima puluh ribu sehari semalam, Waginah langsung ingat peristiwa dulu itu.
Peristiwa ketika dipinggir rel kereta, dimalam yang gelap dan penuh nyamuk.
Saat itu ia dijanjikan 500 ribu cash . . plus ditraktir makan sate kambing. Tapi ternyata tidak dipenuhi.
Merasa telah menemukan orang yang selama ini dicari, tanpa pikir panjang lagi Waginah menyanggupi. "Yowes gak papa, demi kamu yang spesial malam ini," ujarnya dengan penuh tipu muslihat.
Waginah naik ke motor si hidung belang, lalu mereka berdua melaju menembus kesunyian malam.
"Stop mas, disini saja. Kayaknya lebih asyik daripada di hotel".
pria hidung belang itupun terkejut ketika Waginah meminta berhenti di...
pinggiran rel kereta. Si pria menggeleng tak paham. Apa asyiknya disana. Nyamuk pun banyak luar biasa.
Waginah membuka semua baju dan pakaiannya, lalu pria itu pun dilucutinya. Teraba bagian yang keras di celananya. lalu waginah berubah menjadi serigala jahat. Hai... aku mau makan pisang, kata Waljinah. Eh, tanpa terasa, air liur pria itu menetes.....
'Inilah saat yang tepat... aku akan balas dendam dengan cara seperti ini... aku akan memperkosa dia hingga mati... hihihihihihi!' ucap Waginah dalam hati, sambil menaikkan salah satu alisnya.
Waginah langsung menjalankan rencananya.
Waginah memasang perangkapnya. disibakkannya sedikit roknya ke atas. Ini memancing si hidung belang untuk lebih bernafsu lagi.
Pria hidung belang itu pun mulai melakukan aksi liarnya terhadap Waginah. Pria itu menarik paksa baju Waginah hingga robek, dan terlihatlah....
semua harta karun Waginah yang selama ini ditutupinya... yaitu.... sebuah konde dan sebuah telur kobra!!!
di selipkan di sebuah tempat khusus rahasia.
yang tak terbayangkan dan tak terjangkau.
"Lhoh? Kok kamu nyimpen barang-barang aneh kayak gini? Memang buat apa tho?" tanya preman pasar kembang itu.