KKOOMMBBEET
Anda penasaran dengan apa yang ada disini ??? Register aja...
KKOOMMBBEET
Anda penasaran dengan apa yang ada disini ??? Register aja...
KKOOMMBBEET
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

KKOOMMBBEET

untuk para kombeters sejati. . .
 
IndeksWiDesTCoMmuNityGalleryPencarianLatest imagesPendaftaranLoginPerkenalanLove
Bapak-Bapak, ibu-ibu, tante-tante,om-om, abang-abang, adik-adik... tolong register di forum ini yah... dijamin takkan rugi... sekalian ngepost juga yah
Pencarian
 
 

Display results as :
 
Rechercher Advanced Search
Latest topics
» when i looked at u by miley
Aisyah _ horror I_icon_minitimeWed Jan 27, 2010 6:52 pm by Mikael ramos

» H u j a n ..
Aisyah _ horror I_icon_minitimeWed Jan 27, 2010 6:50 pm by Mikael ramos

» Dead of Lover
Aisyah _ horror I_icon_minitimeWed Jan 27, 2010 6:44 pm by Mikael ramos

» eminem _ beautiful
Aisyah _ horror I_icon_minitimeWed Nov 25, 2009 7:19 pm by Mellicha ~ Icha

» the town i loved so well by phil coulter
Aisyah _ horror I_icon_minitimeThu Nov 19, 2009 12:43 pm by Mellicha ~ Icha

» Cute emotions
Aisyah _ horror I_icon_minitimeThu Nov 19, 2009 12:35 pm by Mellicha ~ Icha

» T U A !
Aisyah _ horror I_icon_minitimeWed Nov 18, 2009 5:53 pm by hunee

» Takkan Pergi Lagi ..
Aisyah _ horror I_icon_minitimeWed Nov 18, 2009 5:50 pm by hunee

» Where My Honey ??
Aisyah _ horror I_icon_minitimeWed Nov 18, 2009 5:50 pm by hunee

ChiT.ChAt. x)
Affiliates
free forum

Forum

 

 Aisyah _ horror

Go down 
PengirimMessage
Mellicha ~ Icha
KOMBETers Berskill
KOMBETers Berskill



Posts : 77
Points : 268907
Reputation : 0
Join date : 15.10.09

Aisyah _ horror Empty
PostSubyek: Aisyah _ horror   Aisyah _ horror I_icon_minitimeSun Nov 08, 2009 9:22 pm

Malam itu di asrama anak laki-laki panas sekali. Dan
Husein masih belum bisa tidur. Berkali-kali ia
membalikkan badannya di tempat tidur sambil
mengumpat-umpat.

"Kenapa aku harus tidur secepat ini? Aku kan sudah
sehat!"

Sudah tiga hari ia menempati klinik asrama karena
radang tenggorokan. Sebenarnya sore itu dokter sudah
menyatakan bahwa ia sudah sembuh, tapi ia hanya
mengijinkan untuk kembali ke kamarnya esok paginya.

"Besok saja ya, sekarang kan tanggung, kamarmu yang
dulu belum dibersihkan," Dokter itu berujar. Husein
terpaksa menurut sambil bersungut-sungut. Sialan,
umpatnya, bisa mati kebosanan aku di sini. Tinggal
selama tiga hari di klinik asrama itu sendirian yang
letaknya bersebelahan dengan kamar ibu asrama terasa
tiga tahun baginya. Tidak ada televisi dan radio.
Sungguh membosankan!

Husein memandang ke arah jendela di sampingnya yang
terbuka setengah. Angin malam berhembus masuk ke dalam
kamarnya yang dicat putih. Huh, masih terasa panas,
keluhnya sambil mengusap keningnya yang agak
berkeringat. Kipas angin di atas kepalanya sudah lama
tidak berfungsi lagi. Tangannya bergerak untuk membuka
jendela itu lebih besar lagi ketika ia menangkap
sesosok bayangan putih berkelebat di atas pohon tepat
di seberang kamarnya.

Ia adalah sesosok wanita muda cantik yang sedang duduk
duduk di atas dahan yang tinggi sambil
menggerak-gerakkan kakinya dan bersenandung pelan.
Husein menatapnya tak berkedip. Jantungnya berdegup
keras...

Sekonyong-konyong wanita itu menatap lurus ke arahnya.
Tatapannya tajam dan menusuk. Suasana terasa hening
mencekam.

Sebelum Husein sempat menyadari apa yang sebenarnya
sedang terjadi, tiba-tiba wanita itu terbang dari atas
pohon dan detik berikutnya wajahnya sudah berada dekat
sekali di jendela. Mereka saling bertatapan. Kemudian
wanita itu tersenyum menyeringai. Memperlihatkan
taring-taringnya yang tajam dan menyeramkan!

Husein tersentak! Dengan refleks ia megunci jendela
dan menutup tirainya rapat-rapat. Tubuhnya gemetaran.
Segera ia berteriak-teriak minta tolong dan
menyelubungi dirinya dengan selimut bergaris hijau
yang selama ini tidak pernah dipakainya. Tapi kemudian
ia teringat bahwa ibu asrama sedang keluar kota dan ia
tidak tahu ke mana suster centil yang seharusnya
berjaga di kamar sebelah.

Kemudian ia berusaha mengucapkan doa-doa yang pernah
dipelajarinya selama ini. Entah karena gugup atau
lupa, tidak satu pun doa-doa yang sempurna
diucapkannya.

Tapi ia tidak peduli. Ia terus berusaha mengucapkan
doa-doa sebisanya sampai ia kelelahan dan jatuh
tertidur di balik selimutnya yang tebal. Beberapa saat
kemudian ia terbangun karena merasa kegerahan.
Tubuhnya basah kuyup oleh keringat. Pelan-pelan ia
membuka selimut yang menyelubungi kepalanya sedikit
demi sedikit dan mengintip keadaan kamarnya. Keadaan
sunyi senyap. Jam dinding berdetak pelan dan lembut.
Husein melirik ke arah jam tersebut. Sudah pukul 2.15
pagi.

Ia menyibakkan selimutnya dan berusaha untuk tidur
lagi ketika ia mendengar suara langkah sepatu berhak
tinggi di koridor di depan kamarnya. Mungkinkah itu
ibu asrama yang baru datang dari luar kota?

Husein baru saja memejamkan matanya ketika ia
mendengar seseorang membuka pintu kamarnya dan
melangkah masuk ke dalam.

"Bagaimana keadaanmu hari ini, Sayang?" Suara suster
Jane yang genit yang dikenalnya selama ini
menenangkannya. Mendadak ia merasa tenang karena ia
tidak sendirian lagi di kamarnya.

"Eh, baik, Sus. Suster dari mana? Kok sudah selarut
ini belum tidur?" Husein berkata.

"Aku habis jalan-jalan di luar, soalnya udara panas
sekali hari ini," Suster Jane berkata sambil
mengusap-usap dahi Husein yang agak basah oleh
keringat. Ia begitu lembut dan penuh perhatian.
Tangannya yang halus terasa sangat menyejukkan
jiwanya. Tanpa terasa ia merasa mengantuk dan mulai
menutup matanya.

"Tidurlah, Sayang..." Suster Jane berkata lembut.

Husein membuka matanya kembali untuk mematikan lampu
baca yang ada di samping tempat tidurnya ketika tanpa
sadar ia melihat ke arah lantai dan menyadari bahwa
yang selama ini dikiranya Suster Jane ternyata kakinya
tidak menapak pada tanah melainkan melayang di udara!

Serentak Husein menjerit dan meloncat dari tempat
tidurnya dan segera berlari di koridor sambil
berteriak-teriak seperti orang gila. Ia berlari ke
arah kamar Pak Singh, tukang kebun, yang kebetulan
berada tidak jauh dari kamarnya. Ia menggedor-gedor
kamarnya sambil berteriak-teriak ketakutan.

Sesaat kemudian Husein sudah berada di dalam kamar Pak
Singh, yang masih berusaha menenangkannya. Sementara
itu guru-guru dan teman-temannya yang lain yang
terbangun oleh teriakannya ikut berdesak-desakan di
kamar Pak Singh yang sempit dan mengerubunginya.
Mereka bertanya-tanya apa yang sebenarnya telah
terjadi.

"Tenang, tenang... Biarkan ia minum dulu," kata Pak
Ahmad sambil menyodorkan segelas air putih. Husein
menerima air yang disodorkan dan segera meminumnya.
Tanpa disadarinya tiba-tiba ia merasa sangat haus, dan
ia segera menghabiskan air tersebut.

Setelah tenang kembali, ia menceritakan apa yang telah
dialaminya malam itu. Semua berpandang-pandangan.

"Pasti itu Aisyah. Ya, itu pasti dia...," orang-orang
ribut menggumam.

Kemudian Pak Singh menceritakan bahwa beberapa tahun
yang silam terdapat seorang siswa yang dikeluarkan
dari asrama karena berpacaran dengan anak salah
seorang tukang kebun waktu itu. Hubungan mereka tidak
direstui oleh kedua belah pihak sehingga pihak asrama
terpaksa mengeluarkan siswa tersebut dari sekolah.
Sejak saat itu anak laki-laki itu tak lagi menunjukkan
batang hidungnya di asrama tersebut sehingga Aisyah
merasa putus asa dan mengakhiri hidupnya dengan
menggantung diri di atas pohon tepat di depan kamar
klinik asrama. Tubuhnya ditemukan pada pagi hari
keesokan harinya oleh ayahnya sendiri yang telah
mencarinya ke mana-mana malam sebelumnya.

Sejak peristiwa itu beberapa siswa telah menemui
hal-hal ganjil dan menyeramkan di sekitar pohon
tersebut, terutama pada malam bulan purnama seperti
apa yang dialami Husein pada malam itu.

Bahkan tahun sebelumnya ada dua orang siswa yang
sedang melewati koridor di dekat klinik asrama secara
kebetulan melihat seorang gadis berpakaian suster yang
wajahnya mirip dengan Aisyah. Tetapi waktu didekati,
gadis itu tiba-tiba menghilang. Atau, beberapa orang
tukang yang sedang membetulkan pipa di halaman
belakang kadang-kadang melihat sesosok wanita muda
berpakaian putih sedang duduk berayun-ayun di atas
pohon sambil bersenandung riang dan tertawa-tawa
kecil. Tapi wajah pucatnya menunjukkan kesedihan
hatinya.
Kembali Ke Atas Go down
 
Aisyah _ horror
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Angka _ horror

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
KKOOMMBBEET :: SEmuA Yg ADa DisINi :: Jokes-
Navigasi: