KKOOMMBBEET
Anda penasaran dengan apa yang ada disini ??? Register aja...
KKOOMMBBEET
Anda penasaran dengan apa yang ada disini ??? Register aja...
KKOOMMBBEET
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

KKOOMMBBEET

untuk para kombeters sejati. . .
 
IndeksWiDesTCoMmuNityGalleryPencarianLatest imagesPendaftaranLoginPerkenalanLove
Bapak-Bapak, ibu-ibu, tante-tante,om-om, abang-abang, adik-adik... tolong register di forum ini yah... dijamin takkan rugi... sekalian ngepost juga yah
Pencarian
 
 

Display results as :
 
Rechercher Advanced Search
Latest topics
» when i looked at u by miley
Selamat Tinggal dan Selamat Datang Cinta I_icon_minitimeWed Jan 27, 2010 6:52 pm by Mikael ramos

» H u j a n ..
Selamat Tinggal dan Selamat Datang Cinta I_icon_minitimeWed Jan 27, 2010 6:50 pm by Mikael ramos

» Dead of Lover
Selamat Tinggal dan Selamat Datang Cinta I_icon_minitimeWed Jan 27, 2010 6:44 pm by Mikael ramos

» eminem _ beautiful
Selamat Tinggal dan Selamat Datang Cinta I_icon_minitimeWed Nov 25, 2009 7:19 pm by Mellicha ~ Icha

» the town i loved so well by phil coulter
Selamat Tinggal dan Selamat Datang Cinta I_icon_minitimeThu Nov 19, 2009 12:43 pm by Mellicha ~ Icha

» Cute emotions
Selamat Tinggal dan Selamat Datang Cinta I_icon_minitimeThu Nov 19, 2009 12:35 pm by Mellicha ~ Icha

» T U A !
Selamat Tinggal dan Selamat Datang Cinta I_icon_minitimeWed Nov 18, 2009 5:53 pm by hunee

» Takkan Pergi Lagi ..
Selamat Tinggal dan Selamat Datang Cinta I_icon_minitimeWed Nov 18, 2009 5:50 pm by hunee

» Where My Honey ??
Selamat Tinggal dan Selamat Datang Cinta I_icon_minitimeWed Nov 18, 2009 5:50 pm by hunee

ChiT.ChAt. x)
Affiliates
free forum

Forum

 

 Selamat Tinggal dan Selamat Datang Cinta

Go down 
PengirimMessage
hunee
KOMBETers Berskill
KOMBETers Berskill
hunee


Posts : 56
Points : 275942
Reputation : 0
Join date : 15.10.09
Age : 32
Location : Batam

Karakter
kARAtER: Name

Selamat Tinggal dan Selamat Datang Cinta Empty
PostSubyek: Selamat Tinggal dan Selamat Datang Cinta   Selamat Tinggal dan Selamat Datang Cinta I_icon_minitimeWed Nov 18, 2009 5:36 pm

Pagi itu tidak seperti biasanya, raut muka Djitto kelihatan murung, tampak ada kesedihan yang teramat sangat tercermin disana, canda tawa dan keceriaannya seakan sirna. Kebiasaannya bersenandung yang setiap saat ia lantunkan pun tak ada, mulutnya terkunci rapat, tak sepatah katapun sempat terucap dari bibirnya.

Di dapur terlihat ibunda Djitto sedang menanak nasi di tungku, sementara ayahnya masih duduk di depan tungku sambil menghangatkan badan.

“Yah, kasihan tuh si Djitto mbok ya diusahakan,” terdengar suara Ibunda Djitto sedang berbincang dengan suaminya.

“Ya mau bagaimana lagi toh bu, ayah juga sudah berusaha kesana kemari tapi tetep ndak ada,”

“Terus gimana yah, kasihan Djitto,”

“Iya, ayah juga ndak tahu, kalau hanya uang sebesar itu kita biasanya juga ndak masalah, tapi kok saat ini, dimana Djitto sedang benar-benar membutuhkan, rasanya semua pintu tertutup ya bu ?”

“Iya ya yah, masa Djitto harus berhenti sekolah yah, dia kan anaknya pandai,”

“Tuh seharian dia keliatan murung terus,”

“Ya sudah biarin saja, nanti juga dia kembali ceria. Ayah yakin kok Djitto pasti akan mau memahami keadaan kita,” sahut ayah Djitto sambil sesekali menyeruput teh pahit bikinan istrinya.

“Djitto itu kan anaknya baik, dia selalu cukup mengerti tentang keadaan kita, mana pernah dia melawan kita kalau sedang dimarahi, iya toh bu ?” Dan ibu Djitto hanya mengangguk pelan.

Sementara disamping rumah, Djitto masih terlihat diam seribu bahasa. Tangannya terlihat sedang bermain-main dengan tanah, “uuugh….,” Djitto terdengar menghela nafas panjang. “Kalau tahu akan begini, mending waktu kemarin bude ngajakin ke Jakarta, Djitto ikut aja,” gumamnya lirih.

Beberapa waktu yang lalu memang budenya Djitto, kirim surat bahwa di kantor tempat ia bekerja sedang membutuhkan karyawan.

Tanpa dikomando kejadian beberapa hari yang lalu langsung melintas di dalam pikiran Djitto, waktu itu ia sedang berada di kebun.

“Djiiiittt……,” tiba-tiba terdengar ada orang memanggil namaku, pikir Djitto. Saat itu Djitto sedang berada di kebun, rencananya dia mau nebang beberapa pohon bamboo untuk bikin kandang burung, tiba-tiba muncul di depanku.

“Yee dipanggilin dari tadi kok ndak nyahut ?”

“Lagian tinggal kesini aja teriak-teriak, kakak kan sudah tahu kalau saya lagi nebang bambu, brarti ya arahnya kesini,” sahut Djitto sedikit kesal, rupanya Djitto sedang kesulitan narik bambu yang barusan ditebang, makanya jadi sedikit judes.

“Lagian mau ngapain sih kakak nyusul Djitto ?”

“Ini, tadi bude dari Jakarta kirim surat, katanya sih dikantor tempat bude kerja lagi butuh karyawan, minimal lulus SMP. Dan bude bilang dia ingat sama Djitto kalau tahun ini Djitto sudah lulus,”

“Ndak ah, ndak mau, lagian mau kerja apaan wong cuma lulus SMP,” sahut Djitto makin bertambah kesal sambil tangannya terus mencoba menarik bambu yang terjepit di rerumpunan.

“Lagian Djitto juga kan masih mau sekolah kak, sudah suruh cari yang lain aja yang mau”

“Ya sudah, wong kakak cuma disuruh ayah, suruh bilangin Djitto kok, dan kalau Djitto mau nanti sore langsung berangkat,” lanjutnya tanpa peduli kalau Djitto lagi kesal.

“Brisik ah kak, sudah pergi sana !” sahut Djitto semakin sewot.


*******

Sejak kejadian itu tanpa terasa sudah hampir satu bulan, Djitto terpaksa tidak bisa melanjutkan sekolahnya lagi. Hari-harinya ia lalui dengan membantu ayahnya. Seperti hari itu, Djitto disuruh ayah nengokin padi di sawah takut dimakanin burung. Dan seperti biasa Djitto langsung tertuju pada saung, tempat dimana Djitto berteduh kalau pas ke sawah. Diraihnya tali penarik orang-orangan, perlahan ia mulai menarik talinya sambil sesekali berteriak.Tiba-tiba ia ingat budenya di Jakarta, dalam pikirannya ia berharap kalau budenya kirim surat lagi dan mengajaknya ke Jakarta. Kembali rasa sedih menari-nari di dalam lubuk hatinya, perlahan irama tarikan tali mulai pelan, matanya kelihatan berkaca-kaca dan sebutir air bening ia biarkan jatuh menetes membasahi pipinya.

Djitto mencoba menahan semua rasa sedih dan juga kecewa seorang diri, ia tidak mau kalau perasaan-perasaannya yang seperti itu sampai diketahui orang tuanya atau saudara-saudaranya, ia tidak mau ayah dan ibunya jadi sedih karena merasa bersalah.

“Djitt, maafkan ayah ya, gara-gara ayah ndak punya uang, Djitto jadi ndak bisa nerusin sekolah,” kata ayah Djitto di suatu sore, saat Djitto menemani ayah nunggu padi disawah.

“Sudahlah Yah, Djitto ndak apa-apa kok, lagian Djitto juga sebetulnya ndak mau sekolah di STM,”

Matahari tlah bergulir ke ufuk barat, sinarnya sudah mulai memerah pertanda bahwa sebentar lagi dia akan pergi keperaduannya untuk istirahat. Djitto dan ayahnya juga sudah bersiap-siap untuk pulang.

“Djit, tuh diatas meja ada surat dari bude !” ibuku langsung menyambut dengan sebuah berita. Djitto langsung saja menyambar surat itu, kemudian dengan perasaan yang campur aduk antara senang dan sedih perlahan ia buka surat itu, dengan cermat ia membacanya. Dalam surat itu bude bilang kalau dikantornya sedang membutuhkan karyawan lagi, kalau Djitto mau sore ini atau besok Djitto bisa langsung berangkat.

“Yah, bu besok sore Djitto mau ke Jakarta nyusul bude, kebetulan ada temen bude yang pulang, jadi Djitto sekalian ikut” kata Djitto kepada orang tuanya, setelah ia selesai membaca surat itu. Walau tidak membaca suratnya, tapi orang tua Djitto sudah bisa menebak isinya dan juga keinginan Djitto.

“O ya sudah kalau memang itu sudah jadi keputusan Djitto,” sahut ayah Djitto sambil memberikan wejangan yang banyak banget. Maklumlah baru kali ini Djitto mau pergi jauh.

Pada keesokan harinya, Djitto pun berangkat ke Jakarta menuju ke tempat budenya. Ada perasaan senang, sedih, bingung dan lain sebagainya bercampur jadi satu. Dan dari raut muka kedua orang tua Djitto juga tersirat rasa sedih juga rasa bersalah yang sangat mendalam. Tepat pukul 17.00 WIB bus berlalu membawa Djitto pergi jauh dari orang tua dan keluarganya. Dengan mata berkaca-kaca ayah Djitto melambaikan tangannya merelakan anak lelakinya pergi……”selamat jalan ya nak, doa kami menyertaimu,” gumam ayah Djitto dengan bibir bergetar menahan kesedihan.

“Ayah, Ibu, Kakak dan adikku, maafkan kesalahan Djitto selama ini ya, Djitto yang kadang nakal dan bikin kalian kesal, do’ain Djitto ya semoga apa yang menjadi cita-cita Djitto bisa kesampaian suatu saat kelak, Selamat Tinggal dan Selamat Datang Cita-cita,” ucapnya lirih dari dalam bus sana, satu butir, dua butir air matanya mulai berjatuhan membasahi pipinya. Dan bus itu pun terus melaju ditelan malam yang semakin gelap……….
Kembali Ke Atas Go down
 
Selamat Tinggal dan Selamat Datang Cinta
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Diary Cinta
» Selamat Jalan Cinta
» KaTa CinTa
» Cinta dan Pengorbanan
» stress karna cinta

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
KKOOMMBBEET :: SEmuA Yg ADa DisINi :: All About LOVE-
Navigasi: