Lolosnya Argentina Ditanggapi Dingin Warganya
Kamis, 15 Oktober 2009 | 09:03 WIB
TEMPO Interaktif,Buenos Aires: Argentina akhirnya bisa merasakan kelegaan setelah lolos ke putaran final Piala Dunia 2010. Namun, kemenangan 1-0 Albiceleste dari Uruguay pada akhirnya sedikit menyingkirkan kekecewaan di dalam batin Diego Maradona sebagai pelatih.
Argentina memastikan tempat di Afsel Juni mendatang setelah pemain pengganti Mario Bolatti mengemas gol semata wayang ke gawang Uruguay pada menit ke-84. Hasil ini sekaligus membuat tim juara dunia 2 kali bisa lolos dari jerat playoff.
“Saya merasa lega, saya merasa baik-baik saja. Namun kami lolos ke putaran final Piala Dunia 2010 dengan performa buruk. Maradona sebagai pemain memang segalanya namun ia adalah pelatih yang buruk,” ucap Maradona mengomentari posisinya sebagai pelatih Tim Tango, Kamis (15/10).
Publik Argentina memang meminta ekspektasi yang tinggi pada tim nasional. Anggapan yang melekat bahwa tim ini secara tradisional adalah salah satu kekuatan sepak bola dunia dan dua kali menyabet gelar Piala Dunia menegaskan hal itu.
Biasanya, Argentina dan tetangganya Brasil lolos dengan gampang ke putaran final Piala Dunia. Banyaknya materi pemain bintang yang saat ini menghuni skuad Maradona menjadi modal kuat untuk itu.
Para fans Argentina sontak senyap kala menonton tim kesayangannya berlaga dengan Uruguay di Stadion Centenario. Maradona harus mengantarkan timnya merebut tiga poin untuk menjamin posisi tak tersingkir untuk pertama kalinya di putaran final dalam 40 tahun.
“Saya sangat takut Argentina tersingkir dan itu hamnpir saja terjadi,” tegas Marcelo Rodriguez, pengacara berusia 38 tahun, yang menonton laga tim kesayangannya di resor pantai Mar del Plata.
Diklaim sebagai pemain terbesar Argentina, Maradona terus bertarung dengan nama besar terutama setelah resmi menangani tim tahun lau. Kurangnya pengalaman dalam melatih menyalurkan frustrasi publik yang terus mengkritik pria 48 tahun itu dalam menyiapkan timnya.
“Penderitaan telah berakhir: Argentina akan tampil di Piala Dunia 2010,” lansir judul koran Clarin dalam laman resminys usai pertandingan.
Di bawah rezim Maradona, Argentina tampil tak meyakinkan meski dihuni pemain sekaliber Lionel Messi, yang telah dianggap sebagai pemain terbaik dunia saat ini.
Setelah memetik kemenangan pada laga persahabatan, Argentina gagal mempertahankan kemenangannya. Mereka bahkan harus menderita setelah dipermalukan Bolivia 6-1, yang secara traadisional dianggap bukan salah satu kekuatan sepak bola di Amerika Selatan
Beberapa komentator olahraga di Argentina bahkan sempat mengusulkan agar Maradona lengser bahkan jika dirinya mampu meloloskan Argentina. Mereka mengklaim tim nasional memerlukan arah baru untuk menjadi penantang serius tim lainnya Juni mendatang.
Penduduk Argentina juga mengkritik tajam Maradona sebagai pelatih di mana memberikan 'tiket' lolos bagi dua negara tetangga, Paraguay dan Cile. Disiplin menjadi sorotan tajam warga yang menganggap El Pibe Del Oro tak layak menduduki posisinya saat ini.
“Sampai saat ini tim nasional adalah bencana, tampil buruk. Itu buruk lantaran Argentina telah terobsesi dengan sepak bola,” ketus Luis Guerrero, 45 tahun, manajer bar di Buenos Aires.
“Untuk bisa lolos ke putaran final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan kami harus menunggu sampai pertandingan akhir.”